Belajar Dari Cermin

Jumat, 20 Mei 2011
Cermin?, menuangkan susunan kata dari deretan "enam" huruf yang sangat sederhana sekali, tapi tentunya tak sesederhana makna dan sisi manfaatnya. Tidak percaya? mungkin akan menarik buat di jadikan sebagai sebuah pembahasan. Cermin juga bisa di katakan simbol dari sebuah kejujuran, kepercayaan dan konsistensi dalam tiap babak kehidupan.

Dia tidak akan pernah berbohong pada siapapun dan dia selalu akan menampilkan segala informasinya dengan jujur dan adil. Cermin juga sesuatu yang di anggap punya efek positif buat mengenal diri pribadi kita secara utuh dan vulgar, kadang kalau kita sudah di hadapkan didepan cermin mungkin kita akan lebih tahu, sedikit merenung dan berpikir tentang apa saja yang sudah kita lakukan dan selalu berpikir buat intropeksi diri bagaimana dan di mana posisi kesalahanya yang mustinya ada usaha buat di perbaiki. dan hal macam ini tentunya bisa sedikit melatih kepekaan diri kita sekaligus menjadi paramater di tengah banyaknya kekurangan dan keterbatasan kita.

Apakah kita mau marah kalau rambut kita sudah di penuhi banyak uban? dan apakah kita protes kalau wajah kita sudah di singgahi banyak jerawat? Dari cerminlah mungkin kita akan lebih sadar, lebih tahu dan lebih memahami pada apa dari kondisi diri kita yang sebenarnya. Terus bagaimana ini kemudian bisa di pelajari sebagai bahan sebuah renungan? Tentunya cermin akan sedikit bisa menjawab di tengah banyaknya kebohongan, kepura- puraan dan kepalsuan. Cermin selalu menampilkan apa adanya tanpa di buat-buat ataupun tanpa di rekayasa, tanpa di imbuhi apalagi di lebih lebihkan.


Well, kita juga mesti banyak belajar dari cermin dalam bersikap jujur, cermin tidak akan mengatakan tidak pada apa yang di pantulkanya dan cermin tidak akan mengatakan iya sebelum dia mengetahui apa dan siapa yang ada di depannya. Kalau kita sedikit di tarik dan di compare sama kejujuran kita, mustinya kita harus banyak belajar dari cermin, di mana mana kita sering mengatakan "iya" padahal aslinya
tidak, tidak jarang juga kita mengatakan "tidak" padahal sebenarnya iya. ngibul terus kan? Hehe.. bukankah ini sesuatu yang biasa dan sering di lakukan kita sodara sodara? Harus jujur juga loh buat ngejawab.

For sure! itu artinya cermin bisa menjadi semacam sebuah signal buat kita untuk mencari tahu apa itu sebuah kejujuran, kepercayaan dan konsistensi karena sebetulnya kita selalu di tuntut untuk menghasilkan sesuatu yang bisa di anggap baik dan positif, yang tentunya dan tujuanya tidak lain dan tidak bukan buat kebaikan diri pribadi sendiri.

****

Okay, Hanya dari peran diri sendirilah kalau kita mau menuai banyak manfaat dan reward dari buah kejujuran dan sikap konsistensi kita. maka sekiranya sudah berlaku adil jika cermin ini sudah mendapat pujian banyak orang sebagai kajian yang menginspirasi, memberi contoh yang positif dan membawa kemanfaatan buat banyak manusia, baik dari segi fungsinya maupun dari sisi maknanya. Siapapun yang menilai, Baik atau buruk predikat kita, bercerminlah, tersenyumlah, lalu bergeraklah untuk membawa perubahan. Perubahan di awali dari sadar diri dan kesadaran sejatinya akan tumbuh setelah kita bercermin.

Semoga bermanfaat...
 

Jingga jaluha Copyright © 2011-2012 | Powered by Blogger